- BANGUNAN
HEMAT ENERGI
Apakah yang
dimaksud bangunan hemat energi ? bangunan hemat energi adalah bangunan yang
menggunakan bahan material yang sangat mempertimbangkan energi dalam pembuatan
nya ,
Bahan
bangunan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok besar menurut kandungan
energi yaitu rendah, menengah dan tinggi.Bobot masing-masing
bahan bangunan harus diketahuiperancang untuk memperkirakan kandungan
energi total yang digukan hingga konstruksi selesai.
Jenis
bangunan tradisional dalam negeri lebih menghemat energi, Ini mungkin
menyiratkan bahwa skala yang lebih tradisional lebih tepat untuk kota yang
berkelanjutan.Pertimbangan lain dalam pemilihan bahan bangunan adalah energi
yang dikeluarkan untuk mengangkut bahan ke tempat
pembuatan.(menggunakan bahan bangunan lokal)
Contoh tindakan yang
menggunakan energi secara efisien adalah :
- Penggunaan
cahaya alami dalam pencahayaan di dalam ruang sehingga dapat mengurangi
penggunaan cahaya lampu.
- Memiliki
building envelope yang baik, dengan menggunakan material bangunan yang
tidak konduktif dengan thermal sehingga mengurangi terjadi
pertukaran thermal dengan lingkungannya.
- Membatasi
penggunaan air conditioning.
- Untuk
mengurangi air conditioning dibuat ventilasi ruangan yang lebih baik.
Debgan desain aliran udara didalam ruang yang lebih baik.
- Menimbang
arah pergerakan matahari terhadap efek pemanasan terhadap ruangan
- Memiliki
jarak lantai dengan plafond yang cukup tinggi.
Berikut adalah bahan bangunan
hemat energi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari,
·
Semen, keramik, batu bata,
aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah
bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah
lingkungan.
·
Penggunaan panel sel surya
meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak
perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat
listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan.
·
CONTOH
BANGUNAN EKO-ARSITEKTUR
Ekologi arsitektur
adalah keselarasan antara bangunan dengan alam sekitarnya, mulai dari
Atmosfer, biosfer, Lithosfer serta komunitas. Unsur-unsur ini berjalan harmonis
menghasilkan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Eko arsitektur
telah lama diterapkan di Eropa, Amerika dan Asia tentunya, dimulai dengan
perencanaan resort, villa, lodge, dan taman yang bertujuan sebagai tempat
peristirahatan, rekreasi, camping ground,atau lainnya, sementara nilai – nilai
ekologi adalah kewajiban yang dibawa ke dalamnya. Namun, setelah semakain
banyak timbulnya bencana, nilai-nilai ekologi diterapkan kembali sebagai suatu
prioritas.
Eko berasal dari kata
ekologi yang artinya adalah lingkungan (lingkungan yang terpelihara mulai dari
Atmosfer, Biosfer, dan Lithosper), sedangkan Arsitektur adalah, suatu bentuk
atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang
direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya,
maka Eko Arisitektur adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tidak hanya
bentuk masa bangunan, material, tata ruang ataupun nilai kearifan lokal yang
ada, namun juga kepedulian kita sendiri terhadap bangunan tersebut, bagaimana
kita mengartikan fungsi dari pada bangunan tersebut,bagaimana kita
mengelolanya, dan bagaimana kita merawatnya.
Eko Arsitektur
berfungsi sebagai sarana edukasi serta analisis untuk mewujudkan fasilitas
fisik berwawasan lingkungan, dengan dilakukannya perencanaan secara Eko
Arsitektur, maka akan terwujudkan keselarasan antara fasilitas fisik dengan Lingkungan.
Lokasi :
Universitas Indonesia
Luas bangunan : 30.000m2 atau 3 hektar
Jumlah lantai : 8 lantai
Luas bangunan : 30.000m2 atau 3 hektar
Jumlah lantai : 8 lantai
Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggaran sekitar Rp100 miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan menambah keindahan bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman.
Bangunan perpustakaan yang akan menjadi iconic atau landmark ini, mempunyai konsep sustanable building yang ramah lingkungan (eco friendly), bahwa kebutuhan energi menggunakan sumber energi terbarukan, yakni energi matahari (solar energy), maka nantinya di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik dalam bentuk apa pun. Nanti semua kebutuhan plastik akan diganti dengan kertas atau bahan lain. Bangunan ini juga didesain bebas asap rokok, hemat listrik, air dan kertas.
Perpustakaan ini mampu menampung sekitar 10.000 orang pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar 20.000 orang per hari. Koleksi buku di dalamnya akan menampung 3-5 juta judul buku. Sistem IT mutakhir juga akan melengkapi perpustakaan tersebut sehingga memungkinkan pengunjung leluasa menikmati sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal dan lain-lain.
Konstruksi
·
Model
bangunan menghadirkan bangunan masa depan dengan mengambil sisi danau sebagai
orientasi perancangan. Penggunaan bukit buatan sebagai potensi pemanfaatan atap
untuk fungsi penghijauan. Sedangkan pencahayaan alam dilakukan melalui beberapa
skylight.
·
Di balik
gundukan rerumputan hijau terdapat 5 bangunan tinggi yang menjulang hingga
beberapa ratus meter berisikan ruangan-ruangan kosong yang disiapkan sebagai
ruang utama perpustakaan UI.
·
Di punggung
bukit bangunan di timbun tanah dan ditanami rerumputan yang berguna sebagai
pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya, hingga dapat mereduksi fungsi alat
pendingin udara sampai 15 persen.
·
Di antara
punggung rerumputan itu terdapat jaringan-jaringan selokan yang di sampingnya
terdapat kaca tebal bening selebar 50 sentimeter. Selokan itu untuk mengalirkan
air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem pencahayaan.
interior bangunannya
didesain terbuka dan menyambung antara satu ruang dan ruang yang lain melalui
sistem void. Dengan begitu, penggunaan sirkulasi udara alam menjadi maksimal.
·
Penggunaan
energi matahari dilakukan melalui solar cell yang dipasang di atap bangunan.
·
Guna
memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan juga dilengkapi sistem pengolahan
limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk menyiram di
punggung bangunan. Dengan diproses terlebih dahulu melalui pengolahan limbah
atau sewage treatment plant (STP).
Terdiri delapan lantai,
·
Lantai dasar
berisi pusat kegiatan dan bisnis mahasiswa yang terdiri toko buku, toko
cenderamata, ruang internet, serta ruang musik dan TV. Ada juga restoran dan
kafe, pusat kebugaran, ruang pertemuan, ruang pameran, dan bank.
·
Lantai 2
hingga 6 akan dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu, ruang pelayanan umum dan
koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta unit pelayanan teknis.
·
Sedangkan di
lantai 7 terdapat ruang sidang dan ruang diskusi. Gedung perpustakaan juga
dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok ke danau.
Gedung akan menggunakan panel surya
sebagai sumber energinya.
Keunikan yang lain, nanti akan
terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca
gedung sebagai dinding.
Finishing Bahan Bangunan
·
Interior
menggunakan batu paliman palemo.
·
Eksterior
bangunan tersebut menggunakan batu alam andesit.
Bahan bangunan dari batuan ini (batu alam andesit untuk eksterior dan batu
paliman palemo untuk interior) bersifat bebas pemeliharaan (maintenance free)
dan tidak perlu dicat. Batuan ini diperoleh dari Sukabumi.
Untuk melengkapi desain ramah lingkungan, sejumlah pohon besar berusia 30 tahunan berdiameter lebih dari 100 sentimeter sengaja tidak ditebang saat pembangunan gedung itu. Keindahan menjadi lengkap karena gedung itu mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh.
Untuk melengkapi desain ramah lingkungan, sejumlah pohon besar berusia 30 tahunan berdiameter lebih dari 100 sentimeter sengaja tidak ditebang saat pembangunan gedung itu. Keindahan menjadi lengkap karena gedung itu mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar